Diberdayakan oleh Blogger.
Latest News
cara pemesanan
Posted by daffashop
on
Rabu, 25 Januari 2012
, under |
komentar (1)
Cara Pemesanan via SMS atau Telepon di : 085249490680 / 085248701878
- Melihat menu untuk melihat tampilan motif kain Sasirangan yang ingin anda beli.
- Sebutkan kode kain sasirangan yang ada di bawah gambar dan jenis kain yang akan anda pesan.
- Cantumkan Nama dan alamat lengkap.
- Kami akan mengirimkan sms konfirmasi pemesanan
- Transfer pembayaran total belanja ditambah ongkos kirim, setelah menerima konfirmasi dari Daffa shop.
- Kirim sms konfirmasi bahwa sudah transfer uang dengan jumlah transfer dan nama pengirim.
- Tunggu barang sampai ke tujuan.
Harga yang sudah dicantumkan belum termasuk biaya pengiriman, untuk mengetahui biaya pengiriman dari Muara Teweh ke kota anda silahkan cek di :
JNE : www.JNE.co.id
TiKi : ww.tiki-online.com
Pos Indonesia : www.posindonesia.co.id
SaSirangan Banjar
Posted by daffashop
on , under
batik,
batik banjar,
batik khas kalimantan,
batik khas kalsel,
sasirangan,
sasirangan banjar
|
komentar (0)
Kain Sasirangan adalah sejenis kain yang diberi gambar dengan corak dan warna tertentu yang sudah dipolakan secara tradisional menurut citarasa budaya yang khas etnis Banjar di Kalimantan Selatan. bahan satin harga Rp. 80.000/ptg ( 2mx1.14 ) , hub 085249490680 , atau datang langsung ke toko kami di pertokoan Barito permai Blok B7 Muara Teweh Kalimantan Tengah.
Batik Sasirangan Motif Terbaru
Posted by daffashop
on
Selasa, 24 Januari 2012
, under
batik banjar,
batik khas kalimantan,
batik khas kalsel,
sasirangan,
sasirangan banjar
|
komentar (0)
SASIRANGAN BATIK KHAS KALIMANTAN SELATAN
Tertarik? Langsung aza PM, kirim email ke caesar_dayax@yahoo.com atau kontak ke 085249490680. atau datang langsung ke : pertokoan Barito Permai Blok B7 Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Ditunggu......
Batik Khas Kalteng
Posted by daffashop
on
Senin, 23 Januari 2012
, under
banjarmasin,
batik banjar,
batik kalteng,
batik khas kalimantan,
kalimantan tengah,
khas kalteng,
palangkaraya
|
komentar (0)
BATIK MOTIF KHAS KALIMANTAN TENGAH
Dapatkan segera di Pertokoan barito permai Blok B7 Muara teweh Kalteng
Batik Kalimantan Tengah
Posted by daffashop
on , under
batik,
batik kalteng,
batik khas kalimantan,
kalimantan tengah,
muara teweh,
palangkaraya
|
komentar (0)
BATIK KHAS KALIMANTAN TENGAH
Motif Batang GaringGaring Nganderang adalah sukah lampung mantan andan, bagian bawah melambangkan bumi sebagai awal kehidupan, diakhiri bagian puncak terdapat burung tinggang sebagai simbul keberadaan Tuhan. Kehidupan dunia digambarkan dengan tangkai berdaun, bulu ekor burung tinggang. Kekayaan digambarkan dengan bunga dan buah. Tombak melambangkan petunjuk jalan kebenaran.
bahan satin sutra, warna coklat tua. untuk pemesanan silahkan hub 085249490680 atau YM : caesar_dayax@yahoo.com
atau datang langsung ke toko kami di pertokoan Barito Permai Blok B-7 Muara Teweh KALIMANTAN TENGAH
Batik khas Kalteng
Posted by daffashop
on , under
batik,
batik kalimantan,
kalimantan tengah,
khas kalteng,
muara teweh
|
komentar (0)
BATIK KHAS KALIMANTAN TENGAH
Motif Batang GaringGaring Nganderang adalah sukah lampung mantan andan, bagian bawah melambangkan bumi sebagai awal kehidupan, diakhiri bagian puncak terdapat burung tinggang sebagai simbul keberadaan Tuhan. Kehidupan dunia digambarkan dengan tangkai berdaun, bulu ekor burung tinggang. Kekayaan digambarkan dengan bunga dan buah. Tombak melambangkan petunjuk jalan kebenaran.
bahan sutra, untuk pemesanan silahkan hub 085249490680 atau YM : caesar_dayax@yahoo.com
atau datang langsung ke toko kami di pertokoan Barito Permai Blok B-7 Muara Teweh KALIMANTAN TENGAH
batik sasirangan sutra
Posted by daffashop
on
Minggu, 22 Januari 2012
, under
batik banjar,
batik kalimantan,
sasirangan
|
komentar (1)
Batik Sasirangan khas kalimantan selatan, untuk pemesanan silahkan hub 085249490680 atau Ym : caesar_dayax
BATIK SASIRANGAN KHAS KALSEL
Kain sasirangan yang merupakan
kerajinan khas daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) menurut para tetua
masyarakat setempat, dulunya digunakan sebagai ikat kepala (laung),
juga sebagai sabuk dipakai kaum lelaki serta sebagai selendang,
kerudung, atau udat (kemben) oleh kaum wanita. Kain ini juga sebagai
pakaian adat dipakai pada upacara-upacara adat, bahkan digunakan pada
pengobatan orang sakit. Tapi saat ini, kain sasirangan peruntukannya
tidak lagi untuk spiritual sudah menjadi pakaian untuk kegiatan
sehari-hari, dan merupakan ciri khas sandang dari Kalsel. Di Kalsel,
kain sasirangan merupakan salah satu kerajinan khas daerah yang perlu
dilestarikan dan dikembangkan. Kata “Sasirangan” berasal dari kata
sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan
dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit menjahit
dismoke/dijelujur. Kalau di Jawa disebut jumputan. Kain sasirangan
dibuat dengan memakai bahan kain mori, polyester yang dijahit dengan
cara tertentu. Kemudian disapu dengan bermacam-macam warna yang
diinginkan, sehingga menghasilkan suatu bahan busana yang bercorak aneka
warna dengan garis-garis atau motif yang menawan.
Proses Pembuatan Kain Sasirangan
Pertama menyirang kain, Kain dipotong secukupnya disesuaikan untuk keperluan pakaian wanita atau pria. Kemudian kain digambar dengan motif-motif kain adat, lantas disirang atau dijahit dengan tangan jarang-jarang/renggang mengikuti motif. Kain yang telah dijahit, ditarik benang jahitannya dengan tujuan untuk mengencangkan jahitannya, sehingga kain mengerut dengan rapat dan kain sudah siap untuk masuk proses selanjutnya.
Pertama menyirang kain, Kain dipotong secukupnya disesuaikan untuk keperluan pakaian wanita atau pria. Kemudian kain digambar dengan motif-motif kain adat, lantas disirang atau dijahit dengan tangan jarang-jarang/renggang mengikuti motif. Kain yang telah dijahit, ditarik benang jahitannya dengan tujuan untuk mengencangkan jahitannya, sehingga kain mengerut dengan rapat dan kain sudah siap untuk masuk proses selanjutnya.
Kedua penyiapan zat warna, Zat warna
yang digunakan adalah zat warna untuk membatik. Semua zat warna yang
untuk membatik dapat digunakan untuk pewarnaan kain sasirangan. Tapi
zat warna yang sering digunakan saat ini adalah zat warna naphtol
dengan garamnya. Bahan lainnya sebagai pembantu adalah soda api (NaOH),
TRO/Sepritus, air panas yang mendidih. Mula-mula zat warna diambil
secukupnya, kemudian diencerkan/dibuat pasta dengan menambahkan
TRO/Spirtus, lantas diaduk sampai semua larut/melarut. Setelah zat
melarut semua, kemudian ditambahkan beberapa tetes soda api dan
terakhir ditambahkan dengan air panas dan air dingin sesuai dengan
keperluan. Larutan harus bening/jernih. Untuk melarutkan zat warna
naphtol sudah dianggap selesai dan sudah dapat dipergunakan untuk
mewarnai kain sasirangan.
Untuk membuat warna yang dikehendaki,
maka zat warna naphtol harus ditimbulkan/dipeksasi dengan garamnya.
Untuk melarutkan garamnya, diambil sesuai dengan keperluan kemudian
ditambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk kuat-kuat
sehingga zat melarut semua dan didapatkan larutan yang bening.
Banyaknya larutan disesuaikan dengan keperluan. Kedua larutan yaitu
naphtol dan garam sudah dapat dipergunakan untuk mewarnai kain
sasirangan, yaitu dengan cara pertama-tama mengoleskan/menyapukan zat
warna naphtol pada kain yang telah disirang yang kemudian disapukan
lagi/dioleskan larutan garamnya sehingga akan timbul warna pada kain
sasirangan yang sudah diolesi sesuai dengan warna yang diinginkan.
Setelah seluruh kain diberi warna, kain dicuci bersih-bersih sampai air
cucian tidak berwarna lagi.
Kain yang sudah bersih, kemudian
dilepaskan jahitannya sehingga terlihat motif-motif bekas jahitan
diantara warna-warna yang ada pada kain tersebut. Sampai disini proses
pembuatan kain sasirangan telah selesai dan dijemur salanjutnya
diseterika dan siap untuk dipasarkan.
Bagi yang berminat untuk mendapatkan kain sasirangan silahkan hub. 085249490680 atau Ym : caesar_dayax
kunjungi www.daffashop.com
Kain Sasirangan, Batik khas daerah Kalimantan Selatan
Posted by daffashop
on
Jumat, 20 Januari 2012
, under
banjarmasin,
batik khas kalsel,
sasirangan
|
komentar (0)
Kain sasirangan yang merupakan
kerajinan khas daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) menurut para tetua
masyarakat setempat, dulunya digunakan sebagai ikat kepala (laung),
juga sebagai sabuk dipakai kaum lelaki serta sebagai selendang,
kerudung, atau udat (kemben) oleh kaum wanita. Kain ini juga sebagai
pakaian adat dipakai pada upacara-upacara adat, bahkan digunakan pada
pengobatan orang sakit. Tapi saat ini, kain sasirangan peruntukannya
tidak lagi untuk spiritual sudah menjadi pakaian untuk kegiatan
sehari-hari, dan merupakan ciri khas sandang dari Kalsel. Di Kalsel,
kain sasirangan merupakan salah satu kerajinan khas daerah yang perlu
dilestarikan dan dikembangkan. Kata “Sasirangan” berasal dari kata
sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan
dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit menjahit
dismoke/dijelujur. Kalau di Jawa disebut jumputan. Kain sasirangan
dibuat dengan memakai bahan kain mori, polyester yang dijahit dengan
cara tertentu. Kemudian disapu dengan bermacam-macam warna yang
diinginkan, sehingga menghasilkan suatu bahan busana yang bercorak aneka
warna dengan garis-garis atau motif yang menawan.
Proses Pembuatan Kain Sasirangan
Pertama menyirang kain, Kain dipotong secukupnya disesuaikan untuk keperluan pakaian wanita atau pria. Kemudian kain digambar dengan motif-motif kain adat, lantas disirang atau dijahit dengan tangan jarang-jarang/renggang mengikuti motif. Kain yang telah dijahit, ditarik benang jahitannya dengan tujuan untuk mengencangkan jahitannya, sehingga kain mengerut dengan rapat dan kain sudah siap untuk masuk proses selanjutnya.
Pertama menyirang kain, Kain dipotong secukupnya disesuaikan untuk keperluan pakaian wanita atau pria. Kemudian kain digambar dengan motif-motif kain adat, lantas disirang atau dijahit dengan tangan jarang-jarang/renggang mengikuti motif. Kain yang telah dijahit, ditarik benang jahitannya dengan tujuan untuk mengencangkan jahitannya, sehingga kain mengerut dengan rapat dan kain sudah siap untuk masuk proses selanjutnya.
Kedua penyiapan zat warna, Zat warna
yang digunakan adalah zat warna untuk membatik. Semua zat warna yang
untuk membatik dapat digunakan untuk pewarnaan kain sasirangan. Tapi
zat warna yang sering digunakan saat ini adalah zat warna naphtol
dengan garamnya. Bahan lainnya sebagai pembantu adalah soda api (NaOH),
TRO/Sepritus, air panas yang mendidih. Mula-mula zat warna diambil
secukupnya, kemudian diencerkan/dibuat pasta dengan menambahkan
TRO/Spirtus, lantas diaduk sampai semua larut/melarut. Setelah zat
melarut semua, kemudian ditambahkan beberapa tetes soda api dan
terakhir ditambahkan dengan air panas dan air dingin sesuai dengan
keperluan. Larutan harus bening/jernih. Untuk melarutkan zat warna
naphtol sudah dianggap selesai dan sudah dapat dipergunakan untuk
mewarnai kain sasirangan.
Untuk membuat warna yang dikehendaki,
maka zat warna naphtol harus ditimbulkan/dipeksasi dengan garamnya.
Untuk melarutkan garamnya, diambil sesuai dengan keperluan kemudian
ditambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk kuat-kuat
sehingga zat melarut semua dan didapatkan larutan yang bening.
Banyaknya larutan disesuaikan dengan keperluan. Kedua larutan yaitu
naphtol dan garam sudah dapat dipergunakan untuk mewarnai kain
sasirangan, yaitu dengan cara pertama-tama mengoleskan/menyapukan zat
warna naphtol pada kain yang telah disirang yang kemudian disapukan
lagi/dioleskan larutan garamnya sehingga akan timbul warna pada kain
sasirangan yang sudah diolesi sesuai dengan warna yang diinginkan.
Setelah seluruh kain diberi warna, kain dicuci bersih-bersih sampai air
cucian tidak berwarna lagi.
Kain yang sudah bersih, kemudian
dilepaskan jahitannya sehingga terlihat motif-motif bekas jahitan
diantara warna-warna yang ada pada kain tersebut. Sampai disini proses
pembuatan kain sasirangan telah selesai dan dijemur salanjutnya
diseterika dan siap untuk dipasarkan.
Bagi yang berminat untuk mendapatkan kain sasirangan silahkan hub. 085249490680 atau Ym : caesar_dayax
kunjungi www.daffashop.com